3 Generations

March 08, 2019 Semut Kecil 7 Comments


Semesta selalu memiliki caranya tersendiri untuk mempertemukan dan memisahkan setiap insan didunia. Pertemuan dan perpisahan dengan cara yang tidak pernah diduga sebelumnya. Terimakasih sudah dipertemukan dengan mereka yang sebelumnya tak pernah terbayang akan membuat cerita bersama sampai saat ini.

Indah Wulan Dari
Dia alumni Pendidikan Ilmu Komputer. Kenal dia sudah dari waktu yang cukup lama. Satu organisasi (BEM KEMAKOM) selama dua tahun dan satu angkatan. Sebelum wisuda kemarin kami sibuk dengan kelompok masing-masing, bertemu pun sekedar saling sapa. Ketika masing-masing dari kelompok kami sudah terlebih dahulu bertoga dan tersisalah kami bertiga bersama Rosi maka saling bahu membahulah kami agar bisa segera menggunakan toga. Setelah hari itu, bertemu tidak hanya sekedar saling sapa ya Ndah. Sekarang kita bisa membicarakan banyak hal dari A sampai Z secara acak tanpa ada jeda kecuali nafas. Satu fakta yang baru diketahui adalah bahwa namanya dipisah, jadi selama kenal itu taunya nama belakang dia itu digabung. Lancar-lancar ya Ndah.


Mutia Hidayati
Dia sama seperti Indah, alumni Pendidikan Ilmu Komputer bedanya dia lebih muda dari Saya dan Indah. Pertama kali kenal dia ketika sama-sama menjabat sebagai DPM KEMAKOM. Awalnya saya kira dia pendiam, ternyata semua itu hanya ilusi semata. Kami mulai dekat dari situ sampai saat ini, ternyata tidak ada yang berubah ya meskipun tidak berjumpa dalam waktu yang lama. Dia tetap Mutia yang random. Dia yang kalau becanda bisa nyambung langsung tanpa jeda, ngobrol serius sama dia? Susah. Malah kalau dia serius jadinya lucu. Fakta yang baru diketahui adalah ternyata dia semenyebalkan itu. Pulang ke Lampung setelah lulus, untung sekarang teknologi sudah berkembang dengan pesat. Baik-baik ya Mut.


Ica Nur Anisa
Si bungsu diantara kami. Sama seperti saya, alumni Ilmu Komputer dan yang membedakan jelaslah angkatan kami berbeda. Pertama kenal dia kemarin pas ngurusin sidang lanjut ngurusin wisuda, meskipun katanya dia sudah tau saya dari waktu saya menjabat DPM (okay ini sudah jelas perbedaan angkatannya). Anak yang paling serius diantara kami ber empat. Paling seneng ngisengin dia kalau lagi serius. Kalau lagi bahas bisnis kita dia bisa tiba-tiba ditengah bahas kodingan ataupun sebaliknya. Satu-satunya programmer di kelompok ini. Karena dia juga jadi ada keinginan buat ngoding lagi tapi masih baru keinginan sih ya (selain dia ada satu lagi yang suka mamanas buat ngoding). Fakta yang baru diketahui? belum ada sepertinya. Semua yang dilakukannya hal yang baru diketahui. Semangat belajar terus ya Ca.


Sekali lagi terimakasih. Semoga cerita demi cerita bisa terus dibuat meskipun jarak memisahkan.  Setiap hubungan akan bertahan jika memang orang-orang didalamnya sama-sama berjuang untuk mempertahankannya (eaaaaaaaa). Mari kita sukseskan apa yang akan segera kita mulai. #3Generations



7 comments:

  1. uncchhh so sweet , duh itu programmer, B aja aku mah ihhh

    ReplyDelete
  2. Nur paling cetar uy.. mantul ..
    Ulah sedih kitu Nur pisah sma temen th.. ckck.. wkwk haaaaaa ulah pura" seuri deuih.. lebih parrah etaa.. zzz lanjutkan! Nurhasanah Mulyati, S.Kom.

    ReplyDelete
  3. Ieu kabeh nu dibahas tukang ospek hungkul nur?. Hampura tong dibuli urg nya.

    Bahasa na dewa euy, teu cocok jeung rakyat rendahan kos urg mah. Hahahahaha

    Ngoding atuh euy turutan. Era ku gelar!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha 4 lawan hiji

      Kela, nu bahasa dewa palih mana nya a? asa biasa ih hhaaa

      Ngoding buat diri sendiri dulu.

      Delete
    2. Standar tinggi yang dimiliki, menjadikan waktu untuk menghitung penjumlahan dua tambah dua, terpangkas oleh idealisme dan kesempurnaan dalam standar yang diberlakukan.

      Delete