Showing posts with label Cerpen. Show all posts

Singa dan Ikan - Singa Sang Raja Hutan


Sabtu. Hari penting bagi Zahra. Dia selalu bersemangat untuk pulang. “Waktunya cerita Singa dan Ikan” katanya dalam hati. Kegiatan rutin keluarganya adalah bercerita di hari sabtu dan cerita kali ini adalah tentang persahabatan antara Singa dan Ikan. Setiap kali ibunya bercerita, Zahra selalu menyederhanakannya kedalam sebuah catatan kecil untuk dibagikan di akun media sosialnya.

Sesampainya di rumah, Zahra tanpa perlu aba-aba langsung membersihkan diri dan mengampiri ibunya yang sudah siap dengan buku dan makanan tentunya. “Bu, apa kisah Singa dan Ikan ini sama seperti cerita NADI yang ibu ceritakan kemarin?” Tanya Zahra pada ibunya penasaran. Ibu tersenyum dan menjawab “Beda Ra, ini beda kisah”. Zahra sudah paham dengan jawaban ibunya itu. “Ayo mulai bu, Zahra sudah siap” kata Zahra sambil memakan biskuit ditangannya.
Ibu pun memulai ceritanya
~
Disatu sudut hutan ada kancil yang akan bercerita kepada Burung, Ubur-Ubur, Gajah, Harimau dan yang lainnya. Kancil akan menceritakan kisah yang pernah terjadi di hutan yang mereka tempati saat ini. Kisah antara Semut Merah, Singa dan Ikan. Gajah bertanya pada kancil ,"Hai Kancil, kenapa kami harus mendengarkan kisah ini?". Lalu Kancil menjawab dengan mata hampir menangis "Mereka bertiga adalah salah satu leluhur kita yang menjaga hutan ini dengan caranya mereka masing-masing dan persahabatan mereka membuat teman-temannya iri pada saat itu."

Kancil pun memulai ceritanya dengan memperkenalkan dari yang paling kuat diantara mereka bertiga, Singa. "Singa yang paling kuat disini, ia dikenal sebagai raja hutan. Memiliki pribadi yang kuat layaknya pohon methuselah yang sudah ada ribuan tahun. Sang raja hutan satu ini sangat menyukai tanaman harum yang berasal dari Amerika Serikat dan Yunani, tanaman violet."

Singa-singa kecil yang mendengarkan cerita kancil begitu antusias dan mereka pun dengan jumawa berkata "Lihat, singa memanglah yang terkuat. Jangan macam-macam kalian sama kami." Mereka sejenak diam lalu bertanya "Kancil, kenapa dia menyukai tanaman violet? Kami semua disini tidak ada yang menyukai tanaman itu". Kancil pun tersenyum kemudian menjawab "Apakah kalian pernah melihat tanaman violet?". Para singa kecil pun secara bersamaan menggelengkan kepalanya menandakan bahwa mereka belum pernah melihat tanaman yang sedang diceritakan. Kancil melanjutkan ceritanya "Tanaman ini berwarna ungu gelap dan ada juga yang berwarna putih. Tanaman ini juga berbau harum sehingga dapat menenangkan Sang Raja Hutan ketika berada disekitarnya." Kancil pun menunjukkan tanaman violet pada Singa kecil. Singa kecil pun terkesima dengan apa yang mereka lihat didepan. Kancil tersenyum dan melanjutkan ceritanya.

"Sang Raja Hutan adalah anak terkecil dan dia memiliki dua saudara yang lebih kuat dari dirinya. Kedua saudaranya sudah memiliki hutannya masing-masing. Hutan yang saat ini kita tempati adalah salah satu hutan milik Singa". Singa-singa kecil pun memotong cerita kancil dengan bertanya "Salah satu? Ada berapa hutan yang dia kuasai? Sehebat itukah dia?". Kancil tersenyum dan menjawab sambil meneruskan ceritanya

"Singa ini memiliki banyak hutan. Bukan karena dia serakah atau berambisi akan kekuasaan tapi karena para penghuni hutan merasa aman ketika Singa yang memimpin. Singa memiliki ketegasan dan kebijaksanaan dalam memimpin. Keberaniannya memiliki dasar yang kuat. Dia pun lembut hatinya namun seringkali terlihat keras karena tegasnya dia. Sudah banyak hutan yang dia kuasai. Tidak terhitung. Namun hutan yang kita tempati ini memiliki kesan tersendiri bagi Singa sang raja hutan. Dia bertemu dengan Ikan dan Semut Merah."

Singa-singa kecil kemudian bertanya kembali pada kancil "Ada apa dengan Ikan dan Semut Merah? Bukankan disetiap hutan ada juga Ikan dan Semut Merah?"

Kancil menjawab "Memang setiap hutan ada Ikan dan Semut Merah, tapi pertemuan Singa dengan mereka di hutan ini berbeda. Pertemuan yang indah. Besok kita lanjut bercerita lagi, karena hari ini langit sudah mulai gelap. Besok saya akan menceritakan tentang Ikan sebelum kita mulai tentang cerita Semut Merah, Singa dan Ikan secara bersama-sama". Singa-singa kecil pun terlihat sedih namun tetap berjalan pulang dan berharap esok akan segera datang.
~
“yah ceritanya sudah habis bu?” Tanya Zahra pada ibu.
“Minggu depan kita lanjut ceritanya, kancil pun perlu istirahat Ra” Jawab ibu dengan senyuman
“Baik bu, Zahra mengerti” Zahra pun kembali melanjutkan aktivitasnya sambil bertanya-tanya bagaimana kisah selanjutnya.

Bersambung


Kenangan Lira (Bagian 1)

(Jakarta, Desember 2018)

Cuaca mendung menemani Lira yang sedang sendirian di ruang kerja, setumpuk pekerjaan dan cuaca yang tak mendukung membuat Lira ingin segera melarikan diri dari tempatnya saat ini dan segera merebahkan diri di ranjang yang empuk. Namun keinginan itu sirna ketika Lira melihat figura disampingnya, tanpa sadar Lira saat ini membiarkan dirinya tenggelam dalam kenangan manis yang tak pernah ia lupakan sedikit pun. Lira pun memandang figura yang selalu menemani hari-harinya selama ini, figura yang tak pernah dan tak akan ia buang melainkan disimpannya dengan apik di meja kerja nya. "Sudah 4 tahun berlalu ternyata, tak berasa waktu begitu cepat berjalan dan tak ada yang berubah sedikitpun. Semua masi sama" gumam Lira sembari menghela nafas dan kemudian Lira pun memejamkan mata mengingat kejadian 4 tahun silam.


(Bandung, Desember 2014)

"saya selesai sampai disini, maaf saya harus pergi".

Lira terkaget-kaget membaca pesan singkat yang baru saja diterimanya, Lira memastikan berkali-kali pesan yang diterimanya itu benar pesan yang dikirim sindy.

"Sin, are you okay?" balas Lira.

Lira menunggu balasan dengan perasaan campur aduk, ingin rasanya dia menekan tombol call untuk mengetahui secara langsung maksud pesan dari Sindy tersebut, namun Lira tau jam segini Sindy sedang larut dengan setumpuk pekerjaan yang jika diganggu sama saja kamu membangunkan macan. 50 menit kemudian hp Lira berbunyi menandakan adanya pesan masuk.

"saya baik-baik saja kok" balas sindy.

"ish, 50 menit nunggu balasan cuman segini dibalasnya" gerutu Lira sembari memarahi hp pintarnya. Lira pun buru-buru membalas pesan itu sebelum Sindy disibukan kembali.

"serius Sin? cerita dong ada apa, saya tau kamu menyembunyikan sesuatu" balas Lira.
"hahaha, kamu curigaan banget sih ra. Nanti deh ya ceritanya, intinya saya selesai sampai disini dan semangat untuk kalian semua ya." balas Sindy.
"iyalah gimana ga curiga kamu tiba-tiba chat begitu. Oke saya tunggu cerita lengkapnya, kalau bisa malam ini ceritakan semuanya ya biar saya bisa menjelaskan ke yang lain dan satu lagi jangan keluar grup sebelum semua jelas okay" balas Lira dengan rasa penasaran tinggi.
"okay :*" balas Sindy singkat.

"Sial, chat panjang-panjang dibalas nya cuman singkat minta di bom ni anak. yasudahlah semoga nanti malam dia bener cerita semuanya" gerutu Lira sambil menghela nafas.


(Jakarta, Desember 2018)
Lira pun terbangun dengan perasaan rindu yang datang menghampiri, kemudian Lira membuka folder yang berisi foto-foto 4 tahun silam. Lira membuka satu persatu foto kenangan itu, foto pertama yang dibukanya membuat Lira tanpa sadar meneteskan air mata dan kembali mengingatkan Lira akan pertemuan pertama itu. Lira pun kemudian memejamkan mata kembali, membiarkan dirinya kembali pada masa itu, masa awal pertemuan kita semua.


(Jakarta, November 2013)
 "Sindyyyyy, Renaaaaaa, Bilaaaaa, Romiiiii" teriak Lira sambil berlari menghampiri keempat temannya yang baru dikenalnya di dunia maya itu. Perkenalan singkat itu tak membuat adanya rasa takut, karena Lira yakin bahwa keempat orang yang baru dikenalnya itu adalah orang baik dan hebat. 

"Hei Lira, kamu punya jam?" kata Romi dengan nada sinis.
"Maaf, tadi keretanya macet" canda Lira.
"ha ha, lucu" sinis Romi
"Udah dong Rom, kasian baru ketemu udah kamu sinisin gitu" timpal Rena.
Romi pun senyum sinis
"yuk, sekarang aku bawa kalian keliling jakarta" ajak Bila untuk mencairkan suasana.
"cukup emang waktunya, kita kan cuman 2 hari disini" kata Sindy meragukan.
"cukup, cukup kok tenang aja" Bila berkata dengan keyakinan penuh dan aku pun hanya tertawa menyaksikan perdebatan kecil itu. Aku tersenyum bahagia, ternyata mereka sama asiknya ketika di dunia nyata. 
"yuk, kita segera pergiiiiii. kemana kita Bil?" Lira berkata dengan semangat sampai tanpa sadar seluruh penghuni stasiun melirik kearah mereka.
"pelan-pelan Ra, inget kita di tempat umum ya. Gimana kalau dufan?" ajak Rena.
"TMII aja dulu deh, dufan pasti penuh atau ga kita ke kota tua aja" sela Romi
"asik sinis nya romi ilang, yipppi" kata Lira sambil tersenyum menang
"Ha ha ha" sinis Romi
"ish, sinis lagi pun kau Rom" ketus Lira
"okay kita ke kota tua aja ya biar sekalian istirahat disana" ajak Bila.
"Ayooooookkkkkkk kita ke Kota Tua" teriak Bila, Lira dan Rena. Sedangkan Sindy dan Romi hanya tersenyum. Kami pun bergegas berjalan menuju Kota Tua.


(Jakarta, Desember 2018)
Lira pun tanpa sadar menangis merasakan rindu yang hadir, mengingat kejadian pertama itu. Mengingat bagaimana sinisnya Romi kepadanya, dinginnya Sindy dan gokilnya Bila sama Rena. Lira menangis makin menjadi ketika sadar bahwa saat ini untuk berkumpul itu mustahil, jangankan untuk ngumpul, saling sapa di dunia maya pun rasanya kecil kemungkinan. Lira pun menghela nafas dan melanjutkan melihat ke foto selanjutnya.


~BERSAMBUNG KE BAGIAN DUA~

Luka

luka yang tertinggal dalam hati
luka yang enggan untuk pergi
luka yang selalu datang tanpa permisi
luka yang dengan bebasnya menghampiri

tak dapat kurasakan bahagia
untuk senyum pun sulit
tak dapat kurasakan bahagia
untuk tertawa itu tak mungkin

mengubur masa lalu bukan hal mudah
menjalani masa ini terlalu berat
menatap masa depan layaknya sebuah angan-angan
semua hanya ilusi semata



Bandung 10.17 WIB, 
Bersama hening nya malam ditemani alunan melodi.
Penulis: nursan

Hope

Tuhan, izinkan ak tetap menyimpan rasa sayang ini sampai kapanpun. meskipun ak tau waktu tak akan selamanya berada dipihak kami. ak sadar, pada saat itu akan tiba waktulah yang memisahkan kami secara perlahan tanpa kami sadari.

Tuhan, izinkan ak tetap menyimpan segala memori yang ada tentang mereka. meskipun ak tau usia yang semakin tua akan membuat daya ingat ini semakin melemah dan mungkin ak akan lupa.

Tuhan, izinkan ak tetap berharap pada satu masa dimana masa itu adalah masa kami bertemu kembali dengan hati yang penuh suka menyimpan berjuta cerita.

Tuhan, izinkan ak tetap menjaga hubungan ini meskipun nanti hanya ak yg berjuang senditi untuk menjaganya dan ak hanya berharap perjuanganku ini tetap dapat menjaga tali ini.

ak sadar setiap pertemuan akan berakhir pada perpisahan, ak hanya berharap perpisahan yang terjadi diantara kita bukan lah perpisahan abadi akibat satu hal, karena ak masih ingin membuat cerita bersama kalian di pertemuan selanjutnya.

pertemuan yang masih samar, karena ak pun tak pernah tahu akan adakah pertemuan itu. itu hanya sebuah harapan, bahkan hati ini berharap bahwa perpisahaan itu tak perlu hadir. kalaupun hadir biar lah perpisahan abadi karena kematian yang memisahkan.

namun pada akhirnya, kami akan berjalan masing masing dengan jalan yang berbeda. semoga kita bertemu kembali di persimpangan berikutnya. dan ak selalu berharap persimpangan itu ada.

Cerita ini

ketika aku membuka lembar demi lembar buku diary ku,
ketika aku membaca kata per kata kalimat ku,
aku tak mengira akan menitikan air mata
aku tak mengira akan sulit berkata kata

masa remaja yang indah ku rasa, begitu banyak kenangan didalamnya. tak dapat aku tuangkan semua dalam buku itu, namun benang memori itu terurai kembali dengan sendirinya merunut semua kejadian yang pernah terjadi. aku mengingat kembali bagaimana rasanya ditegur dengan keras oleh kalian, aku mengingat kembali bagaimana rasanya bahagia ketika bersama dengan kalian, aku mengingat kembali bagaimana ketika ada kesusahan diantara kita dan kita tak saling meninggalkan tapi kita membantu saling bahu membahu. sampai hadir satu masa perpisahan itu hadir dan semua tak lagi sama.

waktu berubah menjadi penghambat
jarak pun menjadi penghalang
sibuk menjadi alasan

entah sampai kapan itu akan hadir diantara kita, keegoisan ku akan rindu memang terlalu berlebih sehingga menginginkan kalian terus mengingatku padahal masih banyak hal yang perlu kalian lakukan diluar sana tanpa ku. meski aku sadar saat ini kita memiliki mimpi dan tujuan yang berbeda, itulah mengapa pertemuan kita sulit terjadi karena saat ini kita berada di jalan yang berbeda dengan jarak sebagai pemisah.

Percayalah
aku tetaplah aku
yang selalu merindu sebuah pertemuan
aku tetaplah aku
yang selalu berdoa untuk kalian

Percayalah
aku tetaplah aku
yang menjaga cerita ini tetap ada
aku tetaplah aku
yang ingin selalu kalian percaya


(Bandung, 9 Maret 2016 - Nursan)

Tak sama seperti dulu

Ak mematung, mencerna semua yang terjadi barusan.
kejadian yang tak ak persiapkan sebelumnya,
kejadian yang membuat ak diam seribu bahasa
ak memiliki beribu pertanyaan untuk disampaikan.

kamu berubah atau ak yang berubah,
ak tak mengenalmu saat ini tapi tak tau esok hari.
mungkin ak memang tak mengenalmu dari awal,
begitupun sebaliknya kamu tak mengenalku secara baik.

ya, kesalahan ku lah penyebabnya
meskipun sebagian dari tubuhku berkata
ak melakukan hal yang benar
ak tak menampik kalau kesalahan.

kamu hanya perlu tahu, kesalahan yang ku buat memiliki tujuan yang baik.
kamu hanya perlu tahu, ak tak ingin melihatmu sedih
kamu hanya perlu tahu, kepercayaan penting bagiku
kamu hanya perlu tahu, bahagia tawa mu berharga bagiku

~ Catatan Keiko di pagi hari ~
(project novel - nursan)

Pertemuan dibatas(i) waktu

            
            Pertemuan ini mungkin “Biasa” , karena ada waktu yang menjadi pembatas.
Aku tak pula menyalahkan waktu, karena hadirnya pula yang membuat pertemuan itu ada.
Memang Tak ada obrolan pada pertemuan itu dan itu bukanlah masalah besar bagiku.
Pertemuan yang sangat sederhana dan terjadi begitu cepat.
Pertemuan yang hanya menjadi ajang lempar senyum.
Pertemuan yang hanya diabadikan oleh beberapa frame saja.
Pertemuan yang memunculkan harapan baru pada sang waktu.
Berharap sang waktu dapat menyediakan satu waktu untuk sebuah pertemuan berikutnya.
Berharap sang waktu tidak mengambil peran sebagai pembatas.
Berharap sang waktu pada saat itu menjadi lebih bersahabat.
Agar rasa bahagia ini semakin terlihat secara nyata
Agar rasa bangga ini semakin menjadi jelas adanya
Agar rasa kagum ini semakin tertanam

Meski aku sadar sang waktu akan tetap pada perannya sebagai pembatas karena “Kamu” yang saat ini sedang memainkan peran sebagai “Bukan Orang Biasa” lah yang menjadikan sang waktu memainkan peran “Pembatas” itu.


Meskipun begitu, harapan pada sang waktu untuk bersahabat pada pertemuan berikutnya masihlah ada. Kalaupun waktu itu tetap menjadi pembatas biarlah kapasitas batasannya berkurang dan kalaupun kapasitas itu masih sama seperti kemarin aku tak akan menyalahkan waktu ataupun yang dibatasi oleh waktu. Aku hanya akan berusaha menikmati waktu yang ada, yang telah disediakan oleh sang waktu. 


Bandung
22 Januari 2016
-nursan-

Aku dan Tya


hoaaammmmm...... masih terlalu pagi rasanya tuk memulai aktivitas ini gerutu ku dalam batin, ak pun sempoyongan menuju kamar mandi untuk segera membersihkan diri.

*

triingg triingggg, handphone pun bersuara mengusik ketenangan pagi ini. ak pun bergegas mengambilnya, mungkin panggilan penting batinku. ak pun segera mengangkat panggilan itu.
ak : assalamualaikum , sapa disana?
tya : ini gw tya, lo masih inget kan sama gw?
ak : tya? wait .... ( ak pun menerawang kembali ke masa lalu mengingat tiap nama yang ku kenal)
tya : lupa ya? temen sma lo ini.....
ak : aaaa, i see..... iya ak ingat ingat, ada apa pagi pagi gini telpon n dari mana km tau nomorku ini...
tya : nda, ak cuman mau ngasih info ini nomorku... hahhhhhaaaa
ak : just it? seriously? (ak pun kaget hanya untuk ini dia menelepon ku)
tya : iyaaaaa, km kan tau ak.
ak : hmmmm ok ak save ya...
tya : oke oke, dingin banget sih lo . bukannya seneng gue telpon lo. masih pengen ngobrol nihhhhh....
ak : hhmmm btw, ak sedang dikejar waktu. lain kali ya kita ngobrol lagi.
tya : ah lo ya gg berubah, ttep. tapi okelah, semangat ya lo. nanti gue wa lo okeh kita ngobrol banyak.....
ak : oke sip....
tya : oke dadah...
(percakapan pun berakhir, tya pun memutuskan percakapan pagi ini. hmmm mungkin lebih tepatnya kesibukan ku yang memutuskannya, aku pun menghela nafas.)

*

sesampai nya dikantor ak pun bergegas mengurus semua pekerjaan yang deadline nya telah ku atur sedemikian rupa agar badan ini tetap mendapatkan hak nya untuk beristirahat. "wow, banyak sekali. mari kita mulai, semangat ya red ku" batinku atau lebih tepatnya ak berbicara pada laptop kesayanganku.

*

"pegaaaaallllllll, remuk semua ini badanku kalau terus kek gini" batinku sembari melemaskan otot otot yang sudah menegang dr tadi. ak pun melihat jam "wah, sudah waktunya istirahat. oke red kita istirahat dulu, km juga istirahat ya. jam satu kita ad meeting penting" laptop pun ku tutup dan ak pun bergegas ke kantin segera tak ingin waktu istirahatku berlalu dengan begitu saja, tak lupa handphone pun ku ikutsertakan dalam waktu senggang ini.

*

"wow, bnyak sekali chat yang masuk rupanya" aku pun membuka satu persatu chat yang masuk, tak terkecuali chat dari tya orang yang tadi pagi menelponku hanya untuk memberitahu nomor saja.
tya : halooo.. 9.00 wib
tya : sibuk ya lo? 10.00 wib
tya : nomor gue udah di save kn? 11.00 wib
tya : oke happy work yaa, jaga kesehatan lo. 12.00 wib
aku pun tak segera membalasnya dan menaruh handphone kembali untuk segera menghabiskan makan siang ini, tak lama dari itu handphone pun bergetar menandakan ada pesan masuk dan ak segera membacanya "tya? hmmmm "
tya : lgi istirahat ya lo?
ak : iya, huh
tya : sibuk bener sampe baru di read semua chat gue
ak : hahahahaahaaa
tya : yadah semangat ya...
ak : ok thanks

percakapan itu berakhir dengan sendirinya dan waktu pun menunjukkan sudah waktunya ak kembali bekerja.

*

jam pulang pun menjadi jam yang paling kutunggu tunggu dan akhirnya jam itu pun datang. ak segera membereskan meja kerja untuk segera bergegas pulang pikirku. setelah semuanya rapih ak pun meluncur pulang dengan mengendarai motor kesayangan. sesampainya dirumah, hal yg pertama kulakukan adalah membersihkan diri karena itu bisa membuat badan ini rileks kembali setelah kepenatan yang menghampiri seharian tadi.

*


setelah beres ak pun rebahan di tempat tidurku yang nyaman sembari memainkan gadget kesayangan. dan lagi chat dr tya....
tya : dah balik lo?
ak : iya udh , lgi rebahan
tya : hmmmm sibuk banget ya lo?
ak : (pertanyaan ini lagi , batinku) iya begitulah.
tya : jgn terlalu memforsir diri heh...
ak : iya, sip sip hahaha
tya : bener bener ya lo ga berubah masih aja kaya gini
ak : knp ak harus berubah?
tya : iya juga sih ya, cuman kasian aj yg baru knal lo di dinginin kaya gitu. kabur nanti mereka
ak : hahahaha, biarlah. yg penting km knal ak kan.
tya : hahahaa iye iye, masa gw gg kenal lo yg super duper dingin. yg menomor satukan pekerjaan demi semua mimpi lo itu. btw, kok tadi pagi lo lupa gitu ma gw?
ak : wkwkwkwk 100 buat km. nda, bukan lupa cmn terlalu banyak yg musti dipikirin. sorry
tya : hhaaaa okelah, kalau ad apa apa jgn sungkan sungkan ya buat hubungin gw. udh waktunya istirahat, sana istirahat besok lo harus kerja lagi kn. hhaa
ak : iya sip, thanks ya.
tya : sip...

setelah percakapan itu ditutup ak pun langsung memejamkan mata dan tanpa permisi pikiran itu datang menghampiri "thanks tya, selama ini km masih peduli meski ak sedingin ini. ak percaya km adalah teman yang baik dan ak tak perlu menjelaskan itu dan ak yakin km tau hal itu" ak pun terlelap dengan sendirinya tanpa menunggu waktu lama.

*

disisi lain pada waktu yang bersamaan ada tya yang sedang melakukan hal yang sama. berfikir sebelum ia tertidur "gw tau siapa lo, gw tau lo sedingin apa, gw tau itu dan gw faham itu. gw ga peduli orang luar ngomong apa tentang lo, yang gw tau gw akan support lo sebagai sahabat lo. dan gw ga perlu menjelaskan itu karena gw yakin lo tau itu". tya pun terlelap sambil senyum menghias wajahnya.

Tidak ada persahabatan yang sempurna di dunia ini. Yang ada hanyalah orang-orang yang berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankannya
*

Pagi nya pun ak tersenyum sambil berkata dalam hati"terimakasih tya , km masih bersabar untuk mempertahankan semua ini. ak pun yakin kamu tahu bahwa aku pun sama ingin mempertahankan semua ini cuman kesibukan kan ku membuat itu semua tak terlihat, maafkan ak tya". aku pun bergegas melangkah menuju ruangan kerja ku.

-end-

Marah

Pada dasarnya setiap manusia memiliki sifat amarah. Negatif atau positive nya sifat itu tergantung bagaimana kita mengolahnya. olah secukupnya tak perlu berlebihan.

dan entah salah atau tidak jika kita tidak bisa untuk mengeluarkan amarah itu, bukan tak sanggup namun ada hal lain yang membuatnya enggan untuk keluar. hal lain yang lebih berharga dari pada mengeluarkan amarah yaitu "sebuah persaudaraan". itulah yang membuat hati bahkan mulut sekalipun enggan merasakan marah.

vous aime
-keiko-

untitle

Tak perlu menjelaskan siapa dirimu pada orang lain, biar mereka menilai dengan sudut pandangnya sendiri. jika itu tidak sesuai maka biarkanlah karena kebenaran itu akan muncul dengan sendirinya
sebuah pertemuan singkat mungkin tak akan membuka sifat seseorang secara keseluruhan tapi itu cukup untuk menilai apakah orang itu baik atau tidak. bahkan tanpa pertemuan pun kita dapat menilai pribadi seseorang dengan cara lain meskipun kebenarannya bisa jadi hanya 30% dan itu cukup bagiku.

Aneh memang ketika kita merasa nyaman dengan orang yang wujudnya saja belum pernah kita temui baru sekedar saling sapa di dunia maya. dan ketika pertemuan itu hadir seperti tak ada rasa canggung yang biasa hadir ketika bertemu dengan orang orang baru. membaur melebur menjadi satu, canda tawa yang biasa hadir di dunia maya pun tak hilang pada pertemuan itu. tidak seperti biasanya setiap ada pertemuan baru dengan orang baru akan selalu menghadirkan rasa canggung tapi ini tidak, rasa canggung itu seakan enggan untuk hadir diantara kami. aku bahagia rasa itu tak ikut campur dalam hal ini.

Terimakasih sudah mau hadir dalam cerita ini , cerita kehidupan yang akan selalu terkenang dalam benak dan hati ini.

-Keiko-

Just H

Sebuah pertemuan yang tak disengaja, pertemuan yang tidak direncanakan. Pertemuan yang membawa kita ke dalam sebuah ikatan tertentu dengan berlandaskan sebuah kenyamanan dan kepercayaan. Sungguh tak menyangka bahwa akan bertemu dengan orang orang hebat di lain kota, pada dasarnya dia memiliki kesenangan untuk selalu menambah relasi. orang orang yang ditemuinya pun memiliki karakter yang sama sedikitnya. tidak ada yang namanya sebuah kebetulan, ini sudah menjadi garisan takdir dari yang Maha Kuasa. si A dengan segala kekonyolannya dapat menghidupkan suasana riang, si B dengan segala kata kata bijaknya yang dapat menenangkan, si C dengan segala keluguan dan kepolosannya, si D dengan aura misterius yang dimilikinya dan si E dengan tingkah nya yang ada apanya membuat suasana semakin menarik. inilah mereka dengan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing yang mewarnai hari hari. hari-hari yang diisi dengan canda tawa, keseriusan dan setidaknya perselisihan itu ada untuk menjadi sebuah bumbu penyedap. karena sebuah cerita akan terasa monoton ketika tidak ada adegan yang membuat urat di tubuh ini muncul.

-HxH-

Cerita tentang waktu

Banyak yang bilang waktu adalah uang, tapi bnyak yang saya lihat belum banyak orang yang bisa menghargai waktu. Ya, mungkin masih ada hari esok tapi apa kita yakin kalau hari esok itu kita masih ada atau bahkan tak ada hari esok. Waktu pun akan berlalu dengan cepat tanpa kita sadari, dan dengan berlalunya Waktu akan ada penyesalan yang membayangi ketika kita tidak memaximalkan waktu. Berbeda dengan ketika kita dapat maximal memanfaatkan waktu, yang kita dapatkan adalah kebahagiaan. Waktu esok tidak akan sama dengan waktu saat ini. Tiap detiknya waktu memiliki makna sendiri. So, manfaatkan waktu kita hari ini dengan sabaik dan sebermanfaat mungkin agar dapatkan hasil yang sangat maximal.

Terimakasih :D

   20 tahun yang lalu lahirlah seorang anak perempuan sehat. ayah dan ibu nya setia menemani dan merawatnya. di tahun pertama sampai tahun ke 9 perayaan ulang tahun pun di gelar guna membahagiakan sang anak, perayaan pun tak tanggung tanggung dilaksanakan di rumah dan di sekolahnya. sungguh sangat bahagia anak itu, di tahun ke 10 sang anak sudah beranjak dewasa dari sebelumnya. Mulai tahun ke 10 tak ada perayaan itu, selain karena anak ini sudah memiliki adik pada saat itu terjadi krisis ekonomi yang cukup besar. tahun ke 10 ini pun berbeda dari tahun tahun sebelumnya, hanya ibu yang menemani nya dan merawatnya untuk melewati dan menghadapi kehidupan selanjutnya.

    Waktu pun terus berlalu, sang anak mulai menginjakan kaki nya di dunia remaja (SMA). tahun pertama di SMA, hari lahir nya dirasa biasa saja ucapan ucapan selamat banyak mengalir dari temannya. Tahun ke dua di sini mulai ada perbedaan, banyak kejutan yang datang dari para sahabat sampai di tahun ke tiga. kemudian sang anak pun mulai menginjakan kakinya di dunia perkuliahan. tak seseram yang di bayang kan, tahun pertama di hari lahir nya dia juga banyak mendapat kejutan dan tamparan sayang dari seorang kakak nya dan kejutan lain dari para teman dekatnya. Tahun kedua di hari lahirnya tak sesuai dengan apa yang di bayangkan oleh nya, tamparan yang membuat air mata menetes dari sang kakak dengan secara tiba tiba, kejutan kecil oleh para sahabat dan adik adik tersayang malam itu (meskipun sudah ketebak). dan di tahun ini tepatnya hari ini 8 oktober 2013, hari lahir yang menunjukkan bahwa usia ini sudah tak seindah yang di bayangkan. usia kepala 2 yakni 20 tahun, di usia ini banyak sekali amanah yang dipikul, di usia ini banyak sekali yang harus di perbaiki.

      Banyak kejadian seru di usia ini, mulai dari pagi hari dimana HP menunjukkan getarannya menandakan ada pesan masuk dan ternyata pesan itu dari orang orang tersayang. siang hari nya pun tak kalah seru, tamparan keras menunjukkan rasa sayang di luncurkan ke pipi kiri oleh sang kakak. Tak berhenti sampai situ ternyata teman teman beda kelas nya tak kalah memberikan ucapan selamat dengan cara yang berbeda. kejadian tak terlupakan lainnya ialah ketika dia dengan refleknya lari menghindar dari seseorang yang tiba tiba mengejarnya. SO?

Kalian sangat berarti , Istimewa di hati ,Selamanya rasa ini. :D

sepenggal lirik lagu yang mewakili rasa hari ini. terimakasih untuk semua doa dan ucapannya . semoga yang terbaik untuk kita semua. tak banyak yang bisa ku ucap tuk ungkapkan rasa syukur. terimakasih masih tetap di samping ku selama ini.  saya sayang kalian.


indah nya mentari tak kan berarti tanpa kalian
cahaya terang kan terasa gelap tanpa kalian
keramaian berasa sepi tanpa kalian
senyuman tak kan tulus tanpa kalian

kalian sahabatku
kalian saudaraku
kalian keluargaku
kalian bahagiaku

begitu berartinya kalian dalam hidup
begitu berharganya keberadaan kalian dalam hidup
begitu bahagianya jika ada kalian
begitu semangatnya jika ada kalian

kalian sang penyemangat jiwa
kalian sang pemberi nasihat
kalian sang penyabar
kalian sumber segalanya

special for semua orang yang udah ngucapin
paling Special for NADII, NRPA, MNA, RRNI, NMWA, RNO.

Kalahkan ketakutan mu (Battez votre peur)

"jika mengalahkan ketakutan saja kamu tak mampu, maka jangan berharap ada perubahan yang signifikan dalam hidupmu"
"jika aku berhasil, aku akan kalahkan dunia. jika aku gagal lebih baik aku mati saja"

         Artikel kali ini saya buka dengan dua quotes yang sangat berarti bagi hidup saya, qoutes ini saya ambil dari sebuah novel karangan Zakiyah D.Aziz - Aku Harus Jadi Malaikat ! . Novel ini sangat menginspirasi bagi kita orang orang yang memiliki anggota tubuh lengkap, novel ini juga secara tidak langsung menyuruh kita untuk bersyukur dengan keadaan tubuh kita sekarang. 

         Novel ini bercerita tentang seorang pria yang hanya memiliki satu buah kaki saja padahal dulu sebelum terjadinya kecelakaan itu dia adalah seorang pria gagah nan sempurna. Di awal cerita pria bernama Adi Nugroho ini mengalami frustasi yang cukup hebat dikarenakan dia masih belum bisa menerima kondisinya dengan satu kaki itu, meskipun kedua adiknya wahyu dan ningsih selalu menghiburnya tapi itu tak cukup membantu. Singkat cerita sahabat adi datang menjenguknya dan membangkitkan motivasi adi kembali untuk meneruskan hidupnya. Dengan awal mula adi mulai menjadi guru private bagi adik sahabatnya, adi pun mulai kembali bersemangat untuk meneruskan kuliahnya hingga hari itu terjadi. Teman baru adi mengajak adi untuk hiking, adi sempat ragu untuk menerima tawaran itu namun dengan keyakinan tinggi adi berkata dua qoutes diatas dan pada akhirnya hal itu tercapai, adi dapat mencapai puncak dengan kondisi nya yang serba terbatas.

         Dalam artikel ini saya ingin menjelaskan makna quotes diatas, dengan sedikit cerita novel yang saya urai diatas dapat kita simpulkan bahwa dengan kesungguhan yang tinggi dan kebutan tekad yang kuat maka kita akan dapat mencapai sesuatu yang sebelumnya kita anggap tidak mungkin.

         Ketika kita tidak bisa mengalahkan ketakutan yang ada dalam diri kita sendiri jangan pernah berharap anda bisa menjadi orang sukses, kalaupun anda bisa menjadi sukses keseharian anda tetap akan diliputi rasa takut. Dalam Novel disebutkan bahwa sebelumnya adi mengalami ketakutan kalau dia tidak bisa mencapai puncak namun itu salah ketika dia berhasil mengalahkan rasa takutnya.

          Percayalah pada kemampuan anda sendiri, kalahkan ketakutan besar yang ada dalam diri anda, dan percayalah bahwa anda bisa menjadi orang "Besar".

Bila anda mengubah pikiran anda
anda mengubah keyakinan diri anda
Bila anda mengubah keyakinan diri anda
anda mengubah harapan harapan anda 
Bila anda mengubah harapan harapan anda
anda mengubah sikap anda
Bila anda mengubah sikap anda
anda mengubah tingkah laku anda
Bila anda mengubah tingkah laku anda
anda merubah kinerja anda
Bila anda mengubah kinerja anda
anda mengubah nasib anda
Bila anda mengubah nasib anda
anda mengubah hidup anda

(Jalaluddin Rumi)
 

NADII (meilleurs amis)


        Entah kenapa jari dan hati ini ingin sekali menuliskan sebuah rasa yang sudah tersimpan rapih dalam hati tanpa ada orang yang tau. Aku rindu mereka tuhan, aku rindu senyum mereka, aku rindu keceriaan mereka, aku rindu keusilan mereka, aku rindu berdebat dengan mereka, aku rindu berbagi dengan mereka, aku rindu semua yang berhubungan dengan mereka tuhan. berapa lama lagi jarak ini memisahkan kita? berapa lama lagi rasa ini akan dipendam? 
        Tak bisa kujawab semua pertanyaan yang banyak terlintas dalam benak ini, karena sesungguhnya diri ini pun tak luput dari kesibukkan yang luar biasa. Kesibukkan yang diambil untuk membuat diri ini ceria dan bahagia tanpa kehadiran mereka disini. 
       Hati ini yakin bahwa kalian pasti merasakan yang sama, meskipun kita sama sama tahu di tempat masing masing pasti sudah memiliki kawan baru, kawan berbagi cerita. Rasa takut pernah menghantui bahwa kalian akan melupakan ku, namun rasa itu menghilang ketika salah satu dari kalian pun mengatakan hal yang sama meskipun hanya tersirat. 
      Sahabat aku ingat kita memiliki mimpi yang berbeda, dan aku tahu bahwa jalan yang sekarang kita tempuh ini adalah jalan untuk mewujudkan mimpi masing masing. semoga di pertemuan nanti kita sudah mewujudkan mimpinya.

special untuk kalian tulus dari hati yang terdalam ~NADI~

dulu kita berseragam putih abu
dulu kita saling acuh
dulu kita tak punya mimpi
dulu kita hanyalah biasa

waktu lah yang merubahnya
hal suram menjadi indah
kesepian menjadi keramaian
kesedihan menjadi kebahagiaan

waktu lah yang merubahnya
pertemuan menjadi perpisahan
kebahagiaan menjadi kesedihan
keramaian menjadi kesepian

Perpisahan sementara tuk menggapai mimpi
Perpisahan sementara tuk saling mengerti
Perpisahan sementara tuk saling mencari
Perpisahan sementara tuk bertemu kembali


kata kata diatas bisa disebut puisi bisa juga hanya disebut curahan isi hati yang bila disimpulkan adalah aku rindu kalian sahabatku NADI. rasanya ingin kutulis dalam sebuah buku kisah tentang kita berempat kalian tau kenapa, karena kami insya allah sahabat di dunia dan akhirat.. n_n

Pertemuan Singkat (une brève rencontre)

sembilan tahun sudah waktu berlalu. ya 9 tahun, waktu yang cukup lama untuk sebuah perpisahan. Namun akhirnya waktu jua yang menjawab bahwa ini bukan lah sebuah perpisahan yang bersifat abadi, ini hanyalah perpisahan sementara hingga akhirnya kami di pertemukan kembali ketika hari suci itu tiba. Ya, hari raya idul fitri menjadi hari yang berharga dan berbeda di tahun tahun sebelumnya. tahun ini aku memberanikan diri tuk melangkahkan kaki menuju tempat MU, tanpa menghiraukan perjalanan panjang yang kan di tempuh. yang ada dalam benak ku ialah seperti apa rupa MU sekarang, seperti apakah sikap MU kepadaku saat ini.

Semua pertanyaan yang tersusun dalam benak terjawab sudah ketika kaki ini tepat berada di atas lantai rumah MU. berawal dengan sebuah kekecewaan karena ternyata tak ada penghuninya, namun kekecewaan itu hanya berlangsung sesaat ada sosok yang menghampiriku, seorang perempuan tua yang ternyata masih mengingatku. aku pun menunggu kedatangan NYA, sambil melirik jam karena 1 jam lebih aku menunggu. ketika memutuskan untuk kembali pulang tak di duga sosok itu datang, sosok yang sudah tak kutemui 9 tahun ini, sosok yang entah aku rindukan atau tidak , sosok yang tak bisa ku deskripsikan dalam rangkaian kata kata.

semua pertanyaan ku terjawab sudah, sosok yang dulu gagah sekarang seakan kata gagah pun tak bisa ku ucapkan. sosok yang dulu mimiliki wajah tampan putih sekarang semua berbalik. kondisi yang jauh dari harapan ku dan bayangan ku sebelumnya. entah mengapa air mata ini seakan enggan untuk keluar meski aku merasakan ada air yang membasahi mataku ini. meskipun aku tau sosok yang ada di hadapanku ini telah mengeluarkan air mata rindu, namun logika ini masih tidak bisa menerimanya. pelukan NYA terasa asing untukku. Ya allah maafkan lah diri ini. semoga kami di pertemukan lagi dengan keadaan yang lebih baik.

pertemuan singkat kemarin tak kan kulupa, kan ku kenang sebagai bagian dari cerita kehidupan ku. saya akan selalu mendoakan yang terbaik :D

Mempertahankan itu sulit (Il est difficile de maintenir)

      Dalam tulisan kali ini saya ingin berbagi sebuah cerita. semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca.


  • Kisah 1 :
          Ada seorang siswa SMA yang baru saja memasukki kelas pertamanya. selama setahun dia belajar dengan gigih sehingga ketika pembagian raport nilainya tinggi dan dia mendapat ranking 1. Namun selanjutnya dia berada di ranking 2, lama kelamaan rankingnya semakin merosot. di sisi lain ada satu siswa yang memulai nya dari bawah dan pada akhirnya dia bisa berada di puncak. siswa pertama sulit untuk mempertahankan nilai tinggi nya karena persaingan yang semakin berat. 
  • Kisah 2 :
            Ada seorang pria yang sedang berusaha mendekati seorang wanita. sebelum menjalin hubungan sang pria dengan gesit dan gencar mendekati sang wanita sampai sang wanita luluh dan menerima kehadiran sang pria. Namun apa dikata setelah beberapa bulan menjalin hubungan sang pira mulai kesulitan untuk mempertahankan hubungan mereka dikarenakan beberapa hal yang sering di bilang adanya ketidakcocokkan, yang pada akhirnya hubungan mereka pun kandas. 
  • Kisah 3 :
           Ada 4 orang sahabat, mereka sudah bersahabat cukup lama , sudah 3 tahun mereka menjalin persahabatan, namun tidak ada yang menjamin pula bahwa persahabatan mereka akan utuh. Di tahun ke 3 mereka sudah merasakan bahwa mereka sudah berbeda visi dan misi untuk menggapai satu tujuan. mereka sudah tidak saling percaya dan mengalami kesulitan untuk mempertahankan persahabatan mereka yang hingga akhirnya persahabatan itu kandas dan mereka hanya berteman biasa.

        Dari ketiga cerita diatas saya bermaksud membeberkan bahwa mempertahankan itu sulit ternyata di bandingkan untuk mendapatkannya. Pada dasarnya kita semua memiliki ambisi untuk mendapatkan sesuatu dalam pekerjaan maupun hidup ini, setelah mendapatkan sesuatu kita menginkan lebih dari sesuatu, segala cara kita rumuskan dan kita jalankan agar hal tersebut terwujud. kita sibuk untuk mencari tahu. kita repot demi mendapatkannya. hal hal besar kita tampilkan agara sesuatu menjadi milik kita. seiring dengan berjalannya waktu kita memiliki lebih dari sesuatu maka kita makin sibuk dan repot. kita melupakan hal hal kecil dan detail yang akhirnya tanpa sadar membuat sesuatu yang telah menjadi milik kita pergi dan meninggalkan kita. satu persatu mereka menjauh sehingga akhirnya kita hanya memiliki satu sesuatu dan bukan lebih dari sesuatu. dan kita memulai lagi dari nol